A. Deskripsi Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, bahkan banyak diantaranya para pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan data, pengguna narkoba di Indonesia 2011 mencapai empat juta orang. Sepertiga dari jumlah itu mengenal narkoba dari merokok. Ironisnya, banyak pelajar Indonesia termasuk DI Yogyakarta saat ini menjadi perokok. Padahal narkoba juga menjadi pintu munculnya kasus HIV-AIDS. Selain perilaku seks bebas, penggunaan narkoba menjadi penyebab utama munculnya kasus HIV-AIDS. Dalam hal upaya rehabilitasi BNN selama kurun waktu 2010 sampai 2014 telah merehabilitasi sebanyak 34.467 residen, baik melalui layanan rehabilitasi medis maupun sosial di tempat rehabilitasi pemerintah maupun msyarakat. Karena itu, melalui lembaga PIKO UAD mengampanyekan penggunaan obat sesuai aturan. Lembaga ini juga mensosialisasikan dampak buruk obat jika dikonsumsi dalam waktu lama dan obat-obat yang dilarang dikonsumsi secara umum.

B. Visi dan Misi

Visi : Menjadi salah satu pusat informasi obat di Indonesia yang profesional, terpercaya, dan yang dapat menjadi partner bagi pemerintah, profesi kesehatan dan masyarakat dalam mewujudkan kerasionalan terapi obat di Indonesia sehingga terbentuk masyarakat Indonesia yang sehat.

Misi

1. Menjadi mitra masyarakat, profesi kesehatan dan pemerintah dalam mewujudkan kerasionalan terapi obat dan promosi kesehatan melalui usaha penelitian tentang obat/obat herbal dan diseminasi hasil penelitian, publikasi serta pelayanan konsultasi obat.

2. Menjadi salah satu fasilitator yang akan mendorong dan atau terlibat aktif dalam penyelenggaraan promkes, edukasi dan advokasi kerasionalan terapi obat di Indonesia.

C. Aktivitas

1. Pelayanan konsultasi dan konseling obat melalui SMS, website, telepon

2. Seminar keamanan dan rasionalisasi terapi obat

3. Pelatihan konseling untuk apoteker, asisten apoteker dan mahasiswa/siswa

4. Pelatihan, edukasi dan promosi tentang rasionalisasi terapi obat, jamu, komplemen dan penggunaan kosmetika serta bahaya ketidak rasionalan terapi obat.

5. Promosi dan edukasi tentang evidence based health care termasuk dalam terapi dan edukasi.

6. Pelatihan EBHC untuk apoteker, asisten apoteker, mahasiswa dan peserta

7. Pengisi acara informasi obat di Radio, Jogja TV, AdiTV

8. Penerbitan booklet “Medicine Plus”

9. Penelitian tentang rasionalisasi terapi obat, medication error dan penggunaan herbal imunomodulator-antioksidan dan kemoprefentif.

D. Capaian

1. Mendampingi mahasiswa dalam mencapai juara 1 lomba konseling obat tingkat nasional di Universitas Brawijaya, Malang tahun 2014.

2. Mendampingi mahasiswa dalam mencapai juara harapan 1 LKTI Mahasiswa di Universitas Andalas, Padang tahun 2015.

3. Kolaborasi riset dengan Rangsit University, Thailand untuk pengembangan aroma terapi pada penderita gangguan mental, tahun 2015.

4. Mengembangkan model konseling singkat obat “SALAM” untuk penyakit-penyakit kronik.