Rabu, 31 Maret 2021 bertempat di Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), UAD mulai menginisiasi kerjasama dengan 4 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan dillakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). MoU ditandatangani Dr Muchlas MT (Rektor UAD), Drs H Kriswamo MSc (Ketua Baznas Kabupaten Sleman), Drs H Damanhuri (Ketua Baznas Kabupaten Bantul), Drs H Abdul Madjid (Ketua Baznas Kabupaten Kulonprogo) dan Samin Fauzi MPdl (Ketua Baznas Kabupaten Gunungkidul).
Ruang lingkup kerjasama UAD dengan 4 BAZNAS meliputi Bidang Pendidikan, Bidang Wawasan Kebangsaan, Bidang Penelitian dan Penerapan Inovasi, Bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN, Bidang Publikasi Ilmiah dan Bidang Kekayaan Intelektual.
Penandatanganan MoU diawali pengantar dari Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bapak Anton Yudhana S.T. M.T. Ph.D. Kepala LPPM UAD mengatakan “dari 4 Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul memiliki persoalan sendiri-sendiri. Kabupaten Gunungkidul misalnya memprioritaskan penanganan kasus bunuh diri atau sering disebut pulung gantung dan soal perceraian dini”.
Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya juga mengingatkan setelah adanya penandatanganan MoU diharapkan adanya tindak lanjut yang kongkrit.
Ditegaskan, prinsip MoU yang baik memang harus ada simbiose mutualitas yakni kerja yang saling menguntungkan. “Jangan sampai menguntungkan satu pihak, pihak lain dirugikan. Mari bekerja sama dengan menjaga etos kerja yang baik dan saling menguntungkan,” tandasnya.
Drs H Damanhuri, Ketua Baznas Kabupaten Bantul mewakili sambutan Ketua Baznas 3 kabupaten mengatakan, sebenarnya Baznas sudah lama menginginkan bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi secara nyata. “Sebelumnya sebenarnya sudah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Setelah penandatangan MoU tidak ada tindak lanjut. MoU tidak berlanjut,” sindirnya.
Baznas sangat berharap setelah penandatangan MoU dengan UAD ada realisasinya alias implementasi secara nyata. Setidaknya bisa menangani sesuai persoalan yang ada di Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman.
Comments are closed