BANTUL – Setiap tahun diperkirakan jumlah lansia semakin meningkat. Karenanya, tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar program sekolah lansia dengan nama Pro-Simbah. Sekolah ini secara resmi dilaunching pada Minggu, 8 September 2024 di Desa Argorejo, Sedayu.

Pro-Simbah merupakan Program Sekolah Lansia Integrasi dengan teknologi. Nantinya para lansia akan bisa berinteraksi dengan teknologi dan merasakan terapi seni visual. “Di Sekolah ini, simbah bisa menonton film dan merasakan secara langsung bagaimana rasanya Sa’i dengan menggunakan alat seperti kacamata ini, namanya Virtual Art Therapy,” ungkap Dody selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan Kegiatan yang didanai oleh Kemdikbudristekdikti RI, yang diketuai oleh Dr. Dody Hartanto, M.Pd., Dosen Prodi Bimbingan Konseling FKIP UAD, beranggotakan Dr. Bambang Sudarsono, M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UAD, Okimustava, M.Pd.Si dan Ariati Dina Puspitasari, M.Pd., Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP UAD. Bermitra dengan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sedayu, Bantul.

Kegiatan dihadiri oleh Ketua Badan Riset Inovasi (BRIN) UAD, perangkat pemerintah setempat yaitu Panewu Sedayu diwakili bisang kesejahteraan sosial, Lurah desa Argorejo, Dukuh, juga Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Se-Sedayu, serta para peserta sekolah lansia.

Ketua PCA Sedayu mengaku sangat bahagia dengan adanya program ini, dan merasa terbantu karena sesuai dengan Program PCA, “program ini  akan menjadi program yang bersinergi dan berkelanjutan di bawah koordinasi majelis kesejahteraan sosial”, pungkas Sukartini.

Panewu Sedayu, melalui koordinator bidang kesejahteraan sosial menyampaikan bahwa program ini adalah program pertama yang ada di Sedayu. “Program ini belum ada di Sedayu, Panewu sangat berterimakasih dan berharap dapat membantu lansia lebih produktif”, jelas Aji Minarno.

Sekolah Lansia di launching oleh Ketua BRIN UAD. UAD berharap bahwa keberadaan sekolah lansia ini tidak hanya sekali program selesai, namun dapat berkelanjutan dengan adanya peserta-peserta lainnya karena buku dan kurikulum telah disusun oleh tim.

“Berdirinya plang kemitraan ini menunjukkan bahwa sekolah lansia harus terus berlanjut dengan kemitraan yang telah dibangun oleh UAD. Siapa tahu ada lansia yang belum terdaftar di sekolah lansia, dapat ikut di sesi berikutnya”. Terang Prof. Anton Yudhana, Ph.D.

Launching Pro-Simbah ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan alat-alat seperti papan tulis, LCD dan layar, Virtual Art Therapy, Angklung, Pot, pupuk, dan sebagainya.

“Di sekolah ini simbah-simbah akan diajari bermain angklung, belajar hukum agar tidak mudah diapusi, tanam menanam. Harapannya simbah-simbah lebih bahagia sehingga kualitas hidup dapat meningkat,” Tambah Dody selaku ketua Tim.

Categories:

Tags:

Comments are closed