Tim Riset Etnomedisin Farmasi UAD Melakukan Kunjungan ke Dinkes Gunung Kidul
Pada hari senin, 20 September 2021 jam 8.30, tim Riset Etnomedisin Farmasi UAD yang dipimpin oleh Dr. apt. Kintoko, M. Sc melakukan kunjungan ke Dinkes Gunung Kidul. Tim diterima langsung oleh Ibu Kepala Dinkes Gunung Kidul, dr Dewi Irawaty, M. Kes di Aula Germas. Ibu kepala Dinkes Gunung Kidul dibersamai kepala kepala puskesmas seperti Patuk, Nglipar dan Karangmojo. Selain itu, jajaran Kepala bidang dan Sie di lingkungan Dinkes Gunung Kidul turut hadir.
Dalam sambutannya, Dr. Kin menyampaikan maksud dan tujuan riset Etnomedisin sebagai upaya untuk mendapatkan potensi tanaman obat yg telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Gunung Kidul secara turun temurun. Melalui riset etnomedisin ini, dapat diperoleh parameter parameter kuantitatif seperti nilai kegunaan tanaman obat, rasio kesesuaian informasi, frekuensi sitasi, dll. Dengan adanya evaluasi tersebut, dapat diperoleh jenis tanaman obat yg mempunyai prospek untuk dikembangkan lebih lanjut dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Riset etnomedisin, menurut Dr. Kin juga merupakan cara yg lebih cepat dan efektif dalam penemuan obat obat baru dari kearifan lokal. Selain itu, riset etnomedisin ini dijadikan sebagai usaha menjaga dan melestarikan pengobatan tradisional dengan tanaman obat oleh masyarakat.
Dalam sambutannya, Ibu Kepala Dinkes Gunung Kidul, dr. Dewi Irawaty, M
Kes menyampaikan harapan harapannya agar riset etnomedisin ini bisa menjadi dasar kebijakan dalam pengembangan tanaman obat, yang bersifat lintas sektoral di lingkungan pemkab gunung Kidul. Selain itu, riset ini bisa memberi dukungan kepada pihak puskesmas khususnya dalam pembinaan Asuhan Mandiri Taman Obat Keluarga (ASMAN Toga).
Rencananya, ada 9 mahasiswa yg akan terlibat dalam riset etnomedisin ini, dengan dukungan pendanaan dari DANAIS Dinkes DIY.
Sebagaimana diketahui, Dr. apt. Kintoko, M. Sc dipercaya sebagai ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Dinkes DIY melalui SK Gubernur.
Selain Gunung Kidul, Dr. Kin dan tim etnomedisin farmasi UAD juga sedang menjalankan kajian Wedang Uwuh di Imogiri Bantul dengan tujuan untuk mendapatkan komposisi Wedang Uwuh yang standar dan mendapatkan gambaran aspek manfaat serta ekosistem usaha Wedang Uwuh secara menyeluruh. Rencananya, Wedang Uwuh Standar ini sebagai Ikon Minuman Tradisional yang menyehatkan.
Agenda kajian lainnya akan dilakukan di Kabupaten lain seperti di Kulon Progo, Sleman dan KotaJogja dengan ragam keunikan yg berbasis budaya lokal.
Comments are closed