UAD DIRIKAN POSKESTREN BAGI WARGA PONDOK PESANTREN AL’ATSAR PANDAK

Yogyakarta –  Pengabdian skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendapat hibah dana dari Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Pengabdian ini dimulai sejak 24 Juli 2022, di Pondok Pesantren Al’Atsar, Banyuurip, Caturharjo, Pandak, Bantul.

Program ini melibatkan 7 dosen yaitu terdiri dari dosen Fakultas Kedokteran (FK) yang berjumlah 4 dosen (dr. Dewi Yuniasih, M.Sc., dr. Nuni Ihsana, dr. Ario Tejosukmono, dan dr. Wiwara), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ada 1 dosen (Helfi Agustin, SKM, MKes), dan 1 dosen dari Psikologi (Herlina), serta 1 dosen dari Teknik Kimia (Dr.Ing. Suhendra, ST, MSc). Selain itu, acara ini juga melibatkan 10 mahasiswa yang juga direkognisi sebagai KKN tematik yaitu ( 6 mahasiswa FK, 2 mahasiswa FKM dan 2 mahasiswa Psikologi).

 

 

 

 

 

 

 

Fokus dari pengabdian ini yaitu pendirian Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan pembentukan santri husada sebagai pengelola Poskestren. Program ini merupakan program lanjutan dalam rangka menjaga, mencegah, dan mengobati keluhan-keluhan fisik dari para santri, semacam klinik kesehatan.

Dr. Dewi Yuniasih, M.Sc., selaku ketua dari PKM UAD mengungkapkan hal-hal yang menjadi alasan dibentuknya Poskestren tersebut. “Klinik kesehatan ini akan menjadi tempat para santri bisa mendapatkan pemeriksaan secara berkala, pengobatan yang sifatnya sederhana dan juga konsultasi kesehatan/kejiwaan/psikologi dan motivasi,” kata Dewi Yuniasih.

Senada dengan hal tersebut, Dewi menambahkan konsep dari didirikannya Poskestren bagi para warga pesantren. “Poskestren mempunyai konsep yaitu dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren yang sangat tepat untuk kondisi mitra. Lokasi Poskestren berada dalam lingkungan pesantren dan tidak memerlukan bangunan tertentu atau  ruangan khusus tetapi dapat memanfaatkan ruangan serba guna, apalagi ada beberapa ruang kosong yang bisa dijadikan sebagai ruangan poskestren seperti yang diinformasikan oleh mitra,” ungkap Dewi.

Selain topik pendirian Poskestren, Dewi bersama tim juga mengusung tema lain yaitu psikoedukasi yang berisikan materi presentasi mengengai Kesehatan Mental, Problem Kesehatan Mental Remaja, Stigma, langkah-langkah menghadapi stress dan Psychological First Aid. Selain itu terdapat topik yang lain tentang Poskestren, Management Poskestren, dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta P3K dan simulasinya.

Pengabdian ini mencoba menyelesaikan permasalahan masyarakat mitra dengan memberikan penyuluhan tentang cara-cara pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 serta PHBS, penyuluhan literasi kesehatan mental, pelatihan P3K, pendirian poskestren dan managemennya, pembentukan kader poskestren, dan pendampingan pembentukan kerjasama dengan Puskesmas terdekat.

Dewi menambahkan bahwa kegiatan PKM ini dapat menjaga kesehatan untuk warga pondok pesantren. “Harapannya kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman, dan penerapan promosi kesehatan, serta literasi kesehatan fisik dan mental yang baik di pesantren sehingga mampu menjaga kesehatan secara mandiri dilakukan dari santri, oleh santri, dan untuk santri,” pungkas Dewi.

Categories:

Tags:

Comments are closed